Sedekah Desa Jogoloyo ini, diisi dengan kegiataan Khotmil Qur’an, Doa bersama, Santunan anak yatim, dan pertunjukan hiburan musik Campur Sari hingga pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk
JOMBANG, beritadesa.com-Pemerintah Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, menggelar Tradisi tahunan Sedekah Desa (Sedekah Bumi) yang dirangkai dengan peringatan hari jadi Desa, sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah alam, hasil panen, dan keselamatan hidup yang telah diterima selama satu tahun terakhir. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025 dipendopo kantor desa setempat.
Tradisi Sedekah Bumi merupakan bentuk kearifan lokal yang sarat dengan makna, di mana masyarakat secara gotong-royong menyelenggarakan prosesi adat, doa bersama, dan penyajian hasil bumi kepada alam sebagai simbol kearipan lokal serta keseimbangan antara manusia dan lingkungannya.
Adapun Rangkaian kegiatan meliputi : Khotmil Qur’an, dan Doa bersama, dimulai pukul 07.00 WIB, diikuti oleh para tokoh agama, dan perangkat desa, serta seluruh lapisan masyarakat, hingga pukul 12.00 WIB.
Setelah Khotmil Qur’an selesai, dilanjutkan dengan acara santunan anak yatim piatu yang berasal dari berbagai dusun di wilayah Desa Jogoloyo.
Acara ini disambut antusiasme warga setempat, dan menjadi cerminan kuatnya ikatan sosial dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya, pada puncak acara Sedekah Desa dan peringatan Hari Jadi Desa Jogoloyo, Pemerintah Desa tersebut menghadirkan pertunjukan hiburan musik campursari dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, yang berlangsung di halaman kantor desa setempat, pada Minggu malam (26/7/2025).
Tampak ratusan warga masyarakat Desa Jogoloyo tumplek blek padati tenda yang telah di sediakan oleh panitia. Yang hadir bukan hanya warga setempat, namun warga dari tetangga desa, juga banyak yang antusias hadir untuk menyaksikan perhelatan yang di selenggarakan oleh pemerintah desa.
Kepala Desa Jogoloyo Moh. Toyib mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin digelar seiap tahunan sekali, sebagai upaya Pemdes Jogoloyo, untuk uri-uri atau menghidupkan budaya warisan leluhur desa. Agar tidak tergerus oleh peradaban.
“Kami mengajak generasi muda ikut dalam kegiatan seperti ini, agar mereka mengenal apa itu Sedekah Desa atau sedekah bumi yang digelar setiap tahun sekali,” katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan Sedekah desa tahun ini, dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Hadi Desa Jogoloyo.
“Pada malam ini, adalah puncak acara Sedekah Desa dan peringatan Hari Jadi Desa Jogoloyo. Pemerintah desa menghadirkan pertunjukan hiburan musik campursari dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, oleh Ki Teguh Sutrisno dari Mojoagung Jombang.” Ujarnya.
Melalui kegiatan Sedekah Desa, Kades Moh. Toyib berharap masyarakat di desanya semakin sejahtera dan terhindar dari musibah.
“Karena tujuan Sedekah Desa ini, bukan hanya nguri-uri warisan leluhur, kita juga memohon kepada sang pencipta Allah SWT, agar seluruh warga diberi keselamatan, kesehatan dan menjadikan desa yang aman, tentram, serta gemah ripah loh jinawi.” Ungkapnya.
Ia menambahkan kegiatan ini, merupakan kearifan lokal yang harus dijaga dan terus dilestarikan. Sedekah Desa ini, sudah menjadi bagian dari budaya, bahkan banyak mengandung nilai-nilai luhur yang patut dicontohkan kepada generasi muda.
Dengan terselenggaranya Sedekah Desa Jogoloyo ini, diharapkan nilai-nilai kearifan lokal dapat terus diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas budaya bangsa dan perekat harmoni sosial.
“Sedekah Bumi di Desa Jogoloyo akan terus menjadi wujud penghormatan kepada leluhur dan alam semesta, serta memperkuat jati diri budaya Kabupaten Jombang.” Pungkasnya. (*)
Pewarta : Riska
