Petani Tembakau Lereng Sumbing-Sindoro Gelar Ritual ‘Ruat Rigen’

Petani Tembakau Lereng Sumbing-Sindoro Gelar Ritual ‘Ruat Rigen’

TEMANGGUNG, beritadesa.com-Para petani tembakau di lereng gunung Sumbing dan Sindoro, Kecamatan Keledung Kabupaten Temanggung, kembali mengelar ritual ‘Ruat Rigen’ untuk menyambut musim panen tembakau.

Ritual Ruat Rigen ini dilaksanakan di lapangan Les Bumi Kledung, pada Sabtu (27/7/2024). Dan dibuka oleh Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo.

Ketua Panitia Ahmad Musafa menjelaskan, kegiatan Ruwat Rigen yang merupakan agenda rutin tahunan Kabupaten Temanggung, kali ini bekerjasama dan berkolaborasi dengan gelar produk UMKM yang diusung oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Temanggung.

“Kegiatan berlangsung selama dua hari, dimulai dengan kegiatan Kirab Ruwatan pada Sabtu 27 Juli kemudian dilanjutkan dengan pentas seni dan gelar produk UMKM, yang nantinya ditutup dengan shalawat bersama pada Minggu (28/7/2024) malam.” Terang Musafa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Ruwat Rigen merupakan syukuran panen tembakau yang dikemas secara adat, dan sudah dilaksanakan secara turun-temurun.

“Tujuan dari Ruwat Rigen ini, untuk mengajak seluruh masyarakat untuk kumpul bersama, untuk berdoa kepada sang pencipta atau Allah SWT agar panen tembakau mendapatkan hasil maksimal, berkah barokah serta mendapatkan rezeki banyak.” Kata Musafa.

Tradisi Petani Ruwat Rigen ini diawali dengan pencipratan air dari 13 sumber mata air pada rigen, oleh sesepuh desa.

Rigen sendiri berupa lembaran anyaman bambu yang berbentuk segi empat panjang. Rigen biasanya digunakan oleh para petani untuk menjemur tembakau. 

“Air tersebut dicipratkan pada rigen dan selanjutnya diiringi dengan doa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Setiap perwakilan desa akan membawa rigen beserta dengan nasi tumpeng serta ingkung.” Ujarnya. 

Sebelumnya masyarakat akan mengarak rigen serta gunungan tumpeng dan ingkung dari lapangan desa menuju ke rest area Kledung. Jadi initi kegiatan Ruwat Rigen ini adalah syukuran panen tembakau yang dikemas secara adat.

Dalam Ruet Rigen ini juga, Sambung Musafa, kelompok kesenian dari 13 desa di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung ikut serta memeriahkan ritual dengan cara menggelar pentas kesenian. 

“Penampilan kesenian, diisi dari tiga belas desa di Kecamatan Kledung, dan anak-anak SD se-Kecamatan Kledung. Lalu besok ada juga senam aerobik, jingle Ojo Kawin Bocah, dan flashmob,” terangnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut bisa sekaligus dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi yang ada di Kecamatan Kledung, baik pariwisata maupun UMKM-nya.

Sementara Pj Bupati Hary berharap dengan digelarnya doa bersama dan ruwatan, masa panen tembakau tahun ini di Kecamatan Kledung akan sukses dan berhasil, juga sekaligus bentuk nguri-uri budaya atau melestarikan budaya,

“InsyaAllah, Allah akan memberikan rezeki yang berlimpah untuk panjenengan semuanya, dan saya bersama seluruh jajaran Forkopimda juga mendoakan dengan sungguh-sungguh, supaya petani tembakau di Kabupaten Temanggung bisa berhasil dan lebih sejahtera ke depannya,” kata Hary.

Ia juga mendoakan agar pendapatan pelaku UMKM yang berasal dari Kecamatan Kledung bisa meningkat dengan diadakannya gelaran tersebut.

“Mudah-mudahan, stand-standnya laris semua. Mari kita berbelanja produk-produk unggulan UMKM Kecamatan Kledung,” Kata Pj Bupati Hary.

Dari pantauan di lapangan, dalam kegiatan ini ribuan orang memadati lapangan Les Bumi Kledung untuk mengikuti doa bersama, serta menyaksikan acara pentas kesenian. (*)

Pewarta : Junsri

Exit mobile version