Bocah 5 Tahun Dilaporkan Tenggelam Disungai di Mojowarno Jombang

Warga melakukan pencarian korban bocah 5 tahun yang dilaporkan hilang tenggelam di suangai

JOMBANG, beritadesa.com-Warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, digemparkan oleh kabar hilangnya seorang bocah berusia lima tahun yang diduga tercebur ke sungai dan tenggelam pada Selasa (28/10/2025) Jombang.

Korban diketahui bernama Ahmad Alfin Mubarok (5), warga Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan. Hingga Selasa malam, bocah malang itu belum ditemukan.

Peristiwa memilukan ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, sang ibu tengah menyuapi korban di rumah. Setelah selesai makan, ibu korban kemudian berpamitan untuk mandi dan menitipkan Alfin kepada kakaknya.Sementara itu, sang ayah sedang mencari rumput di belakang rumah.

Namun, ketika ibunya selesai mandi sekitar waktu salat Maghrib, Alfin sudah tidak terlihat di rumah. Panik, keluarga langsung berusaha mencari di sekitar rumah dan lingkungan sekitar. Karena lokasi rumah mereka hanya berjarak sekitar lima meter dari aliran sungai, warga menduga korban terpeleset dan tercebur ke sungai yang mengalir di belakang rumah.

“Rumah korban memang sangat dekat dengan sungai. Kami menduga korban terpeleset saat bermain di sekitar tepi sungai,” ujar Sukarno, Kepala Desa Gedangan, saat dikonfirmasi pada Selasa malam.

Mengetahui kejadian tersebut, warga segera melaporkan ke aparat desa dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang. Tim gabungan bersama relawan setempat langsung melakukan pencarian di lokasi sungai menggunakan peralatan pencahayaan dan pelampung.

“Tim BPBD bersama relawan masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Pencarian dilakukan dari titik awal di belakang rumah korban hingga radius beberapa ratus meter ke arah hilir,” terang Stevy Maria, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, mewakili Kepala Pelaksana BPBD, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas.

Hingga pukul 20.30 WIB, korban belum juga ditemukan. Pencarian terpaksa dihentikan sementara karena kondisi gelap dan debit air sungai yang meningkat, dan akan dilanjutkan kembali pada Rabu pagi.

Sungai di sekitar rumah korban diketahui memiliki arus yang cukup deras, terutama saat musim hujan. Jarak antara rumah penduduk dan tepi sungai yang hanya beberapa meter menjadi salah satu faktor risiko bagi anak-anak di wilayah tersebut.

Aparat desa mengimbau warga agar lebih waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain di dekat sungai tanpa pengawasan orang dewasa.

Selain itu, warga juga diingatkan untuk segera membuat pagar pembatas di area yang berdekatan dengan sungai guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Kami berharap orang tua di sekitar sini bisa lebih berhati-hati. Sungai ini sangat dekat dengan rumah warga, apalagi bagi anak kecil yang belum paham bahaya air,” tambah Kades Sukarno.

Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih bersiaga dan bersiap melanjutkan pencarian esok hari. Warga sekitar juga terus membantu dengan menerangi area sungai menggunakan lampu seadanya. Suasana duka dan cemas menyelimuti keluarga korban yang berharap Alfin segera ditemukan. (*)

Pewarta : Maya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *